Mengenal Asal Arti Kata Gabut Dan Dampak Negatifnya

Kamu pasti sering mendengar kata-kata Gabut kan? Gabut menjadi salah satu kata gaul yang biasa digunakan dalam percakapan sehari-hari baik oleh kalangan muda maupun kalangan tua. Kali ini kami akan menjelaskan arti kata dan makna dari kata tersebut. Apa Arti dan bagaimana asal muasal kata gabut menjadi viral?

Apa itu Gabut?

Gabut sendiri berasal dari singkatan ‘gaji buta’ yang awal istilahnya sering dikenal dengan ‘magabut’ atau ‘makan gaji buta’. Istilah ini sejatinya sudah ada sejak tahun 80-an.

Kata ini menjadi viral karena istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi orang yang maunya hanya menerima gaji saja, tanpa melakukan pekerjaan apa-apa. Itulah asal kata orang kata itu.

Istilah ini belakangan lalu viral dan memilik arti yang lebih luas. Tidak sekadar memiliki memakan gaji buta. Saat ini kata tersebut juga digunakan untuk menggambarkan orang yang kegiatannya tidak memiliki tanggung jawab apapun untuk dikerjakan, ibarat seseorang yang ingin melakukan pekerjaan tetapi tidak memiliki pekerjaan.

Makna gabut juga menggambarkan perasaan yang tidak jelas dan tidak tahu harus berbuat apa. Kondisi ini adalah kondisi dimana seseorang yang bekerja akan tetapi tidak diperintah melakukan pekerjaan apapun, nah itu juga bisa disebut dengan orang yang ’gabut’.

Dampak Negatif

Nah, kamu tahu nggak sih, orang yang seperti ini terus menerus melakukan ini akan berdampak negatif pada kondisi mental mereka. Kenapa?

Ini karena ada beberapa dampak yang kurang baik, seperti:

  • Menimbulkan Kesepian yang disebabkan seseorang yang gabut memiliki interaksi dengan orang lain di sekitarnya.
  • Gabut juga akan berdampak pada kebiasaan seseorang yang menjadi pemalas dan tidak produktif.
  • Menyebabkan Rendah Diri, karena merasa tidak memiliki hal penting untuk dikerjakan lalu merasa tidak berguna.
  • Kondisi yang dilakukan secara berkepanjangan juga akan peningkatan rasa stres, akibat tidak memiliki aktivitas untuk dikerjakan dan tidak ingin berpikir keras memaksa diri keluar dari zona nyaman.
  • Hal ini juga bisa mempengaruhi relasi seseorang dengan rekan kerja atau orang lain, karena malas melakukan tugas dan tanggung jawab membuat orang lain
  • Kehilangan peluang yang baik itu sudah pasti terjadi, karena cenderung merasa enggan untuk diberikan tugas lebih banyak dan cenderung menghindari tantangan untuk mengembangkan diri.

superadmin

SUBSCRIBE US

It is a long established fact that a reader will be distracted by the readable content of a page when looking at its layout. The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution

Copyright BlazeThemes. 2023