Bulan Ramadhan, bulan penuh berkah dan ampunan, akan segera menyapa umat Islam di seluruh dunia. Di Indonesia, seperti tahun-tahun sebelumnya, penetapan Awal Puasa dan Ramadan 2024 dan kembali menghadirkan perbedaan antara pemerintah, Nahdlatul Ulama (NU), dan Muhammadiyah. Seperti apa cara menentukannya berikut adalah penjelasan dan metode yang digunakan:
Pemerintah
Berdasarkan hasil sidang isbat yang dijadwalkan pada 29 Maret 2024, 1 Ramadhan 1446 Hijriah diprediksi jatuh pada hari Rabu, 3 April 2024. Penetapan ini menggunakan metode hisab dan rukyat, yang menggabungkan perhitungan astronomis dengan pengamatan bulan sabit.
NU
Sementara itu, NU belum mengumumkan secara resmi tanggal 1 Ramadhan 1446 Hijriah. NU dikenal menggunakan metode hisab dan rukyat dalam menentukan Awal Puasa dan Ramadan 2024. Pengumuman resmi dari NU diperkirakan akan dilakukan pada akhir Maret 2024.
Baca juga: Sejarah Nomor Urut Capres dan Cawapres Pemilu di Indonesia
Muhammadiyah
Sedangkan untuk Muhammadiyah sendiri lebih dahulu telah menetapkan Awal Puasa, 1 Ramadhan 1446 Hijriah jatuh pada hari Sabtu, 31 Maret 2024. Penetapan ini berdasarkan metode hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani Muhammadiyah.
Memahami Perbedaan Penentuan Awal Puasa Ramadan
Perbedaan dalam penetapan awal puasa ramadan merupakan hal yang wajar dan sudah terjadi sejak lama. Perbedaan ini disebabkan oleh penggunaan metode yang berbeda, di mana pemerintah dan NU menggabungkan hisab dan rukyat, sedangkan Muhammadiyah hanya menggunakan metode hisab.
Untuk itu umat Islam diimbau untuk tetap menjaga toleransi dan kerukunan meskipun terdapat perbedaan dalam penetapan awal Ramadhan. Perbedaan ini tidak perlu menjadi polemik yang memecah belah umat.
Yang terpenting adalah umat Islam di seluruh Indonesia dapat menjalankan ibadah puasa Ramadhan dengan penuh khusyuk dan penuh makna. Mari jadikan bulan Ramadhan sebagai momentum untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, serta memperkuat rasa persaudaraan dan kepedulian sosial di antara sesama.
Saatnya menyambut bulan suci dengan penuh suka cita dan kebersamaan. Mari kita manfaatkan bulan Ramadhan untuk meningkatkan kualitas diri dan mempererat tali silaturahmi dengan sesama.