Close

Kenapa Sakit Kepala Muncul Saat Cuaca Panas? Ini Penjelasannya

Mengapa Sakit Kepala Muncul Saat Cuaca Panas Ini Penjelasannya

Ketika suhu udara meningkat selama musim panas, banyak orang sering mengeluhkan sakit kepala yang datang tiba-tiba, bahkan bisa berkembang menjadi migrain yang mengganggu. Fenomena ini bukanlah kebetulan belaka. Ada beberapa faktor utama yang dapat menjelaskan mengapa cuaca panas.

Dehidrasi sebagai Penyebab Utama

Penyebab utama dari sakit kepala saat cuaca panas adalah dehidrasi. Ketika seseorang berada di bawah terik matahari, tubuhnya akan lebih cepat kehilangan cairan melalui keringat. Proses ini mempercepat terjadinya dehidrasi, terutama jika aktivitas fisik dilakukan di luar ruangan. Dehidrasi menyebabkan penurunan volume darah, yang pada gilirannya mengurangi aliran darah dan oksigen ke otak, sehingga memicu sakit kepala.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Headache: The Journal of Head and Face Pain mengungkapkan bahwa 1 dari 3 penderita sakit kepala melaporkan dehidrasi sebagai pemicu utama. Ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga tubuh tetap terhidrasi, terutama selama musim panas.

Pengaruh Sinar Matahari dan Sensitivitas Cahaya

Selain dehidrasi, sinar matahari yang terik juga dapat memicu sakit kepala, terutama pada mereka yang memiliki sensitivitas terhadap cahaya. Para ahli, seperti Dr. Liza Smirnoff, Asisten Profesor Neurologi Klinis di The Miller School of Medicine, UHealth, Miami, menjelaskan bahwa cahaya terang dapat memicu migrain pada orang yang sensitif terhadap cahaya. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan kacamata hitam dan topi saat berada di luar ruangan untuk melindungi mata dari sinar UV yang kuat.

Baca juga: PDIP Siap Daftarkan Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024

Perubahan Tekanan Udara dan Cuaca

Faktor lain yang tidak kalah penting adalah perubahan tekanan udara yang cepat. Misalnya, ketika cuaca tiba-tiba berubah dari cerah menjadi mendung atau bahkan badai, tubuh kita memerlukan waktu untuk menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut. Perubahan suhu yang mendadak ini dapat menyebabkan pembuluh darah di otak berkontraksi dan melebar, yang pada akhirnya menjadi pemicu.

Menurut sebuah artikel yang dipublikasikan di Journal of Neurology, perubahan cuaca yang drastis merupakan salah satu pemicu umum adalah pada penderita migrain.

Tanda-Tanda Kelelahan dan Serangan Panas

Sakit kepala yang disertai gejala lain seperti keringat berlebihan, kulit kering, pusing, dan kelelahan bisa menjadi tanda kelelahan akibat panas. Gejala ini tidak boleh dianggap enteng, karena bisa berkembang menjadi kondisi yang lebih serius seperti serangan panas. Serangan panas ditandai dengan kebingungan, muntah, detak jantung cepat, hingga kehilangan kesadaran. Jika gejala-gejala ini muncul, segera cari pertolongan medis.

Cara Mencegah dan Mengatasinya

Untuk mencegah sakit kepala saat cuaca panas, sangat penting untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi. Minumlah air putih sebelum keluar rumah, dan pastikan Anda membawa botol air untuk mengisi kembali cairan yang hilang. Selain itu, hindari beraktivitas di luar ruangan pada puncak terik matahari, biasanya antara pukul 10.00 hingga 16.00.

Jika sudah terlanjur muncul, cobalah untuk menenangkan diri di ruangan yang sejuk dan gelap. Kompres es pada area leher atau ketiak juga bisa membantu menurunkan suhu tubuh. Minum air dingin atau minuman yang mengandung elektrolit untuk mengembalikan keseimbangan cairan tubuh. Obat pereda nyeri seperti ibuprofen atau asetaminofen juga dapat digunakan untuk meredakan sakit kepala.

Sakit kepala yang muncul saat cuaca panas adalah masalah umum yang bisa dicegah dan diatasi dengan cara yang tepat. Dehidrasi, sinar matahari, dan perubahan tekanan udara adalah beberapa faktor utama yang memicu sakit kepala pada musim panas. Dengan menjaga hidrasi, menghindari sinar matahari langsung, dan mengetahui gejala awal kelelahan akibat panas, kita bisa mencegah kondisi ini agar tidak berkembang menjadi lebih serius.

scroll to top