Close

Mengenal Glukoma dan Pengaruhnya Terhadap Kebutaan pada Mata

glukoma dan pengaruhnya terhadap kebutaan mata

Di tengah-tengah hiruk pikuk kehidupan modern, dengan segala kemudahan yang ditawarkan oleh teknologi dan inovasi, kita seringkali abai terhadap kesehatan kita sendiri, terutama kesehatan mata. Pernahkah Anda mengalami pandangan yang tiba-tiba buram atau ada rasa tidak nyaman di mata Anda? Mungkin Anda berpikir itu hanya karena kelelahan atau kurang tidur. Namun, bisa jadi ini adalah tanda awal dari suatu penyakit yang cukup serius, yakni glukoma. Mari kita mengenal lebih dalam tentang penyakit ini, penyebabnya, cara mengantisipasinya, dan pengaruhnya terhadap kebutaan.

Mengenal Penyakit Glukoma

Glukoma adalah sekelompok penyakit mata yang menyebabkan kerusakan pada saraf optik, yaitu saraf yang menghubungkan mata dengan otak. Kerusakan ini sering kali diakibatkan oleh tekanan yang meningkat di dalam mata. Penyakit ini sering disebut sebagai “pencuri penglihatan yang diam-diam” karena sebagian besar penderita tidak menyadari adanya gejala sampai tahap lanjut, ketika kerusakan yang signifikan telah terjadi.

Ada dua yang paling umum adalah glukoma sudut terbuka dan glukoma sudut tertutup. Glukoma sudut terbuka adalah yang paling sering terjadi dan biasanya berkembang secara perlahan. Di sisi lain, glukoma sudut tertutup berkembang dengan cepat dan memerlukan penanganan medis segera.

Baca juga: Siap Hadapi Bencana Alam, PLTU Jawa 9&10 Gelar Simulasi di Kota Cilegon

Penyebab Glukoma

Untuk memahami penyebab penyakit ubu, penting untuk mengetahui bagaimana tekanan intraokular (tekanan di dalam mata) dapat meningkat. Di dalam mata, ada cairan yang disebut humor aqueous yang terus-menerus diproduksi dan dikeringkan melalui saluran yang disebut trabecular meshwork. Sistem drainase ini tidak berfungsi dengan baik, menyebabkan penumpukan cairan dan peningkatan tekanan di dalam mata.

Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena glaukoma antara lain:

1. Usia

Risiko meningkat seiring bertambahnya usia, terutama setelah usia 60 tahun.

2. Riwayat Keluarga

Memiliki anggota keluarga dengan glaukoma meningkatkan risiko terkena penyakit ini.

3. Kondisi Medis Lain

Kondisi seperti diabetes, hipertensi, dan miopia (rabun jauh) dapat meningkatkan risiko.

4. Penggunaan Obat-obatan Tertentu

Penggunaan jangka panjang obat steroid dapat meningkatkan risiko.

5. Cedera Mata

Cedera yang mengakibatkan kerusakan pada mata dapat memicu perkembangan glaukoma.

Baca juga: Destinasi Wisata Sunrise Terbaik: Memulai Hari dengan Keindahan Alam yang Menakjubkan

Cara Mengantisipasi

Meskipun tidak dapat disembuhkan, deteksi dini dan pengobatan yang tepat dapat membantu mengendalikan penyakit dan mencegah kerusakan lebih lanjut. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengantisipasinya:

1. Pemeriksaan mata secara berkala adalah cara terbaik untuk mendeteksi pada tahap awal. Orang dewasa disarankan untuk melakukan pemeriksaan mata setidaknya setiap 1-2 tahun sekali.
2. Mengelola kondisi medis seperti diabetes dan tekanan darah tinggi dapat membantu mengurangi risiko yang terkena penyakit ini.
3. Lindungi mata Anda dari cedera dengan memakai pelindung mata saat melakukan aktivitas yang berisiko.
4. Pola makan sehat, olahraga teratur, dan menjaga berat badan ideal dapat membantu menjaga kesehatan mata.
5. Jika Anda memerlukan penggunaan obat steroid, lakukan di bawah pengawasan dokter dan pantau kesehatan mata secara rutin.

Pengaruhnya Terhadap Kebutaan

Jika tidak ditangani, dapat menyebabkan kerusakan permanen pada saraf optik dan kehilangan penglihatan yang tidak dapat dikembalikan. Pada tahap awal, mungkin tidak menunjukkan gejala apa pun, tetapi seiring berjalannya waktu, penderita dapat mulai kehilangan penglihatan tepi, yang dikenal sebagai “penglihatan terowongan”. Jika tetap tidak diobati, kehilangan penglihatan dapat terus memburuk hingga akhirnya menyebabkan kebutaan total.

Berikut adalah beberapa tahapan perkembangan kehilangan penglihatan:

1. Tahap Awal

Pada tahap ini, peningkatan tekanan di dalam mata mulai merusak saraf optik, tetapi tidak ada gejala yang dirasakan.

2. Tahap Menengah

Penderita mulai mengalami kehilangan penglihatan tepi. Objek di bagian tengah pandangan masih terlihat jelas, tetapi yang di tepi mulai kabur.

3. Tahap Lanjut

Kehilangan penglihatan tepi semakin parah, menyebabkan “penglihatan terowongan”.

4. Tahap Akhir

Jika tidak diobati, penderita bisa kehilangan semua kemampuan untuk melihat, yang mengarah pada kebutaan total.

Glakoma adalah penyakit mata serius yang dapat menyebabkan kebutaan jika tidak dideteksi dan ditangani sejak dini. Mengenal gejala awal, memahami faktor risiko, dan melakukan pemeriksaan mata secara rutin adalah langkah-langkah penting dalam mengantisipasi. Meskipun tidak ada obat yang dapat menyembuhkan, pengobatan yang tepat dapat membantu mengendalikan penyakit dan mencegah kerusakan lebih lanjut pada penglihatan. Jangan abaikan kesehatan mata Anda, karena dengan mata yang sehat, Anda dapat melihat dan menikmati keindahan dunia ini lebih lama.

scroll to top